Sinyal Analog adalah sinyal
data dalam bentuk gelombang yang kontinyu, yang membawa
informasi dengan mengubah karakteristik gelombang. Dua parameter /
karakteristik utama yang dimiliki oleh isyarat analog adalah amplitudo dan frekuensi. Isyarat
analog umumnya dikatankan dengan gelombang sinus, mengingat gelombang sinus
merupakan dasar untuk semua bentuk isyarat analog.
Sinyal digital merupakan
hasil teknologi yang dapat mengubah sinyal menjadi
kombinasi urutan bilangan 0 dan 1.
Data atau Informasi pada sinyal digital direpresentasikan dalam bilangan
biner yaitu bilangan 0 dan 1. Bilangan tersebut dapat diwakili oleh tegangan
listrik dengan level tegangan yang berbeda. Secara umum bilangan 0 diwakili
oleh level tegangan rendah (Low) dan
bilangan 1 diwakili oleh level tegangan tinggi (High).
Keperluan
akan modulasi mula-mula timbul pada transmisi sinyal radio dari sinyal-sinyal
frekuensi rendah atau sinyal frekuensi audio. Untuk radiasi yang
efisien dimensi antenna harus sama dengan orde dari panjang gelombang dari
sinyal yang sedang dipancarkan. Kebanyakan sinyal-sinyal frekuensi rendah mempunyai
orde frekuensi 1 KHz dan karena gelombang-gelombang elektromagnetisnya bergerak
dalam ruang angkasa dengan kecepatan cahaya maka panjang gelombangnya akan sama
dengan :
Gambar dibawah ini memperlihatkan perubahan-perubahan terhadap waktu dari sinyal pembawa yang dimodulasi untuk satu siklus. Dengan memisalkan bahwa baik sinyal pembawa maupun sinyal modulasi adalah berbentuk sinusoidal.
Puncak-puncak
dari siklus pembawa dapat dihubungkan sehingga membentuk sebuah gelombang
selubung yang diberikan oleh :
eenv
= Ecmaks + em
dimana eenv
adalah nilai sesaat dari bentuk gelombang selubung sehingga akan menghasilkan
tegangan sinyal yang termodulasi, yaitu :
e
= ( Ecmaks + Emmaks sin ωmt) sin ωct
= Ecmaks sin ωct + ½ m. Ecmaks sin (ωct + ωmt) T + ½ m
= Ec (ωc + ωm)t
Dimana
: m = indeks modulasi
m
=
dengan
nilai m yang mungkin adalah : bentuk
gelombang tegangan keluaran yang dimodulasi untuk berbagai nilai dan indeks
modulasi m : (a) untuk m = 0,5 ( dimodulasi kurang); (b) untuk m = 0
(dimodulasi penuh); (c) untuk m>0 (dimodulasi lebih).
Gambar diatas memperlihatkan 3 macam nilai m yang
berbeda, akan terlihat bahwa untuk m yang lebih besar dari 1, puncak-puncak
dalam (inward) dari selubung akan
terpotong yaitu pada saat sinyal pembawa hilang karena rangkaian modulator
mengalami cut-off. Keadaaan ini harus
dicegah karena akan mengalami cacat pada sinyal modulasi. Cacat ini akan
mengakibatkan suatu interferensi yang dikenal sebagai percikan jalur sisi (side band platter).
Persen modulasi diperoleh dengan membagi selisih dan
jumlah amplitudo maks-min dikalikan 100%.
Persen
Modulasi =
Pengertian modulasi ialah suatu proses ‘menumpangkan’
sinyal informasi kedalam frekuensi carrier
(gelombang pembawa). Proses ini terjadi di bagian kirim pada sistem komunikasi
radio. Sedangkan demodulasi adalah proses ‘mengambil kembali’ sinyal informasi
yang dibawa oleh frekuensi carrier yang diterima.
Teknik modulasi dapat dilakukan dengan cara mengubah-ubah
karakteristik dari sinyal pembawa (carrier)
sesuai dengan sinyal informasi yang dimodulasikan.
Karakteristik dari gelombang pembawa yang berubah pada
saat terjadi modulasi yaitu :
1.
Amplitudo
2.
Frekuensi
3. Fasa
Peralatan/ perangkat yang berfungsi melakukan proses modulasi dinamakan modulator. Dan sebaliknya yang melakukan demodulasi dikenal dengan demodulator.
Jenis-jenis
Modulasi :
Dilihat dari sinyal yang
dimodulasikan, ada dua jenis modulasi yaitu : Modulasi Analog dan Modulasi
Digital.
Modulasi analog
dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu modulasi analog dengan carrier berbentuk sinus dan carrier berbentuk pulsa.
Yang
termasuk dalam modulasi analog dengan carrier
berbentuk sinus pulsa adalah :
· Amplitudo
modulasi (AM)
· Modulasi
frekuensi (FM)
· Modulasi
Phase (PM)
Sedangkan
modulasi analog dengan gelombang pembawa berbentuk pulsa adalah :
· Modulasi
Amplitudo Pulsa (PAM)
· Modulasi
lebar Pulsa (PWM)
· Modulasi
Posisi Pulsa (PPM)
Modulasi
digital terdiri dari :
· Amplitude Shift Keying (ASK)
· Frequecy
Shift Keying (FSK)
· Phase
Shift Keying (PSK)
· Quadrature
Amplitude Modulation (QAM)
1.
Modulasi
Amplitudo
Modulasi
amplitudo yaitu suatu proses
modulasi yang dilakukan dengan cara mengubah-ubah amplitudo dari gelombang pembawa
sesuai dengan sinyal informasi.
·
Spektrum
dan lebar sinyal AM
Secara matematis sinyal informasi dan pembawa dapat
dinyatakan sebagai berikut:
Sinyal Informasi :
Ei Cos ωt t ωt = 2Πti
Sinyal Pembawa : Ec
Cos ωc t ωc = 2Πtc
· Distorsi
Selubung (Envelope Distortion)
Distorsi
(kecacatan) ini terjadi apabila indeks modulasi ma > 100% sehingga terjadi
over modulation. Oleh karena itu pada modulasi AM indeks modulasi maksimum yang
di perbolehkan adalah 100%.
· Kelebihan
Modulasi Amplitudo
1. Proses
demodulasinya sederhana
2. bandwidth
yang digunakan relative sempit
· Kelemahan
Modulasi Amplitudo
1. Karena kandungan informasi
sinyal
AM
berada
pada
amplitudo
carrier,
maka sistem ini rawan terhadap noise.
2. Apabila
ada noise pada amplitudonya, sulit
untuk dihilangkan.
2. Modulasi Frekuensi
Sistem
komunikasi digital adalah suatu cara mengirimkan bentuk bilangan dari suatu
tempat ke tempat lain untuk menyampaikan informasi. Informasi dapat berupa
sekelompok digit (biasanya dalam bilangan binner). Kelompok ini disebut pesan
digital. Adalah tepat untuk mengirimkan digit secara berseri (sambung
menyambung secara atau satu persatu) dan menyatukannya kembali sebagai sebuah
kata pada saat penerimaan akhir. Clock
bit (bit dan pesan) sangat penting untuk mengontrol proses penyambungan dan
penyambungan ulang, yang juga merupakan contoh proses yang. Informasi analog
termasuk sinyal tegangan dari sebuah telepon, dapat diubah ke dalam bentuk
digital, dikirimkan dari sebuah telepon, dapat diubah ke dalam bentuk digital,
dikirimkan malalui saluran komunikasi digital dan diubah lagi bentuk analog
pada alat penerima. Frekuensi tertinggi yang dapat dikirim tergantung dengan
angka yang digunakan.
Pulse Code Modulation (PCM)
adalah peralatan yang berfungsi sebagai pengubah sinyal analog menjadi sinyal
digital pada bagian kirim dan dari digital ke analog pada bagian terima.
Disamping fungsi tersebut PCM juga berfungsi sebagai multiplexing (Time Division Multiplexing).
Proses
digitalisasi pada bagian kirim sistem
PCM dilakukan melalui :
- Sampling
- Compressing
- Quantizing
- Coding
Sedangkan di bagian terima, konversi dari
digital ke analog dilakukan dengan melalui :
- Decoding
- Expanding
- Low Pass Filter
Sebelum
dilakukan proses sampling dan proses lainnya untuk mengubah sinyal suara (Analog) menjadi sinyal
digital (Binneri Digit) maka sinyal suara
terlebih dahulu harus melewati
alat yang disebut Band Pass Filter (BPF).
BAND PASS FILTER
( BPF )
Fungsi
Band Pass Filter (BPF) :
1. Menyaring
sinyal voice yang diharapkan
2. Menghilangkan
/ membatasi Noise
Proses
digitalisasi pada bagian kirim sistem
PCM:
SAMPLING
f
= 1 / T atau T = 1 / f Maka T = 1/8000 = 125 uS
QUANTIZING
CODING
Tabel 1. Harga Bit A, Bit B dan
Bit C
Tabel 2. Harga Bit W, Bit X, Bit Y, dan Bit Z
Cara
pengisian 8 Bit tiap tiap Time Slot, dari gambar sebelumnya terlihat bahwa :
1.
Polaritas positip, maka
bit S adalah “1”
2.
Berada pada Segmen ke “0”, maka bit A = 0 , bit B
=0 dan bit C = 0 (lihat tabel.1)
3. Dan
berada pada Interval ke “7”, maka bit W = 0, bit X =
1, bit Y = 1 dan bit Z = 1 (lihat tabel
2)
Sehingga code 8 bit dari pulsa tersebut adalah :
Suatu
sinyal digital binner akan terdiri dari serentetan bit-bit yang harus
dipresentasikan oleh sebuah bentuk gelombang tegangan dan arus, yang merupakan
pesan digital seperti urutan 01000111011, ditimbulkan dari sebuah mesin tulis tele yang mengimkan huruf G
dalam kode ASCII (American Standard Code
for Information Interchange) yang kemudian ditunjukkan dalam bentuk
gelombang yang dihasilkan untuk transmisi sinkron unipolar (Unipolar Synchronous Transmission)
dimana bit-bit 1 dikirimkan sebagai pulsa-pulsa tegangan positif (+V) dan
bit-bit 0 sebagai tegangan nol. Dalam ASCII, bit 0 yang pertama digunakan untuk
permlaan sinkronisas, tujuh digit berikutnya mengandung huruf yang sedang
dikirim, bit yang kedelapan untuk suatu bentuk deteksi kesalahan dan dua buah
bit 1 yang terakhir untuk menghentikan sinkronisasi.
0 Komentar